Lima Alat Pertanian Modern dan Fungsinya

 


Apa Itu Pertanian Modern

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pertanian modern adalah penggunaan teknologi atau inovasi pada sektor pertanian yang lebih maju guna mempercepat pekerjaan dan seluruh aktivitas pertanian serta efektivitas pengendalian lahan pertanian untuk seluruh jenis masalah pada tanaman. 

Pertanian modern juga membolehkan Sobat Honda memiliki proses pengolahan pascapanen yang lebih cepat dibandingkan saat dilakukan secara manual. Pertanian modern saat ini terus didorong oleh pemerintah guna memajukan sistem pertanian negara dan mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain. 

Pasalnya, Indonesia sebenarnya memiliki potensi besar dalam penyediaan berbagai sayuran, buah, dan bahan pokok makanan lainnya. Hanya saja, sistem pertanian yang masih belum tertata dan tradisional membuat prosesnya menjadi lebih lama. 

Dalam menyukseskan program memajukan sektor pertanian, pemerintah menyediakan berbagai program seperti bantuan terhadap petani daerah berupa alat pertanian modern seperti traktor,, pompa air, mesin panen padi dan lain sebagainya. 

Mungkin Sobat Honda bertanya mengapa pemerintah gencar menggalakkan pertanian modern beberapa tahun belakangan. Jawabannya adalah karena pemerintah berencana menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia beberapa tahun mendatang.

Berawal dari mengubah sistem pertaniannya, diharapkan petani dapat menghasilkan berbagai bahan panen yang lebih banyak. Bagi petani, hal tersebut juga menjadi sumber keuntungan sebab memperbanyak hasil produksi sama dengan memperbesar pendapatan. 

5 Alat Pertanian Modern dan Fungsinya

Sebelum mulai menerapkan pertanian modern, alangkah lebih baik jika Sobat Honda mengenal terlebih dahulu alat pertanian modern dan fungsinya. Peralatan pertanian modern sendiri dibagi menjadi 6 jenis. Berikut merupakan ulasan mesin pertanian modern selengkapnya:

1. Cultivator

Alat pertanian modern yang pertama adalah cultivator. Mesin kultivator ini berfungsi sebagai alat yang mengolah lahan pertanian serta mendorong dan menarik alat pengolah tanah. cultivator tersedia dengan berbagai pilihan kapasitas dan bentuk roda ban karet. 

Dengan dilengkapi berbagai pisau rotor sesuai kebutuhan seperti:

  • Standar Rotor

Standar Rotor  adalah Pisau pengolahan tanah yang digunakan pertama kali. Dalam prosesnya, memotong, mencacah, dan membolak-balikkan tanah merupakan tahap pertama dalam proses bertani. Sedangkan merapikan tanah, menghilangkan tanaman pengganggu, dan memperbaiki tata air menjadi tahap yang kedua. 

  • Star Rotor

Pisau pengolah tanah yang selanjutnya adalah Star Rotor yang bekerja untuk membantu proses penghilangan gulma yang dilakukan dengan mengaduk dan menghancurkan gumpalan tanah. Pada alat ini, terdapat gigi yang akan sedikit menancap ke dalam tanah kemudian bergerak dengan bantuan Cultivator. 

  • Bajak Singkal 

Membutuhkan alat khusus untuk membajak atau membolak-balikkan tanah? Bajak singkal adalah jawabannya. Dalam bertani, pembajakan memiliki peran penting terutama dalam persiapan persemaian. 

  • Bajak Subsoil

Alat modern selanjutnya adalah Bajak Subsoil, fungsinya adalah untuk membentuk parit dengan cara mencacah, mengolah tanah hingga mencapai kedalaman 50 hingga 90 cm.

Parit yang dihasilkan oleh bajak subsoil kemudian dapat dimanfaatkan untuk sistem pengairan pada lahan sawah. Peralatan ini dioperasikan menggunakan mesin traktor.

  • Garu Sisir

Garu sisir seringkali diimplementasikan setelah tanah menjalani proses olah dengan bajak singkal, bertujuan untuk mengatasi kondisi tanah sawah yang cenderung basah atau membentuk gumpalan.

Penerapan alat garu sisir menjadi krusial dalam upaya mengembalikan tanah ke keadaan yang lebih gembur, sehingga memberikan kemudahan dalam tahap penanaman.

  • Garu Piring

Garu piring adalah sebuah alat pertanian yang dapat dikatakan canggih sebab selain mengolah tanah agar siap tanam, garu piring juga memiliki fungsi sebagai alat yang membersihkan rumput-rumput liar di area persawahan dan menutupi benih agar dapat tertanam sempurna. 

2. Peralatan Tanam

Dalam mengolah lahan di bidang pertanian, proses penanaman adalah proses utama yang menempatkan biji atau benih tanaman ke bagian permukaan tanah agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Supaya proses bercocok tanam bisa lebih cepat, tentulah dibutuhkan peralatan canggih untuk menyebarkan benih di area sawah yang luas. Oleh karena itu, beberapa mesin tanam modern di bawah ini diciptakan:

  • Mesin Penanam Padi

Jika pada pertanian tradisional biasanya melakukan tanam padi dengan tenaga manusia, membutuhkan waktu seharian penuh agar seluruh benihnya tertanam sempurna, saat ini Sobat Honda bisa mempercepat penanaman dengan mesin. Rice transplanter atau mesin penanam padi adalah salah satu alat pertanian yang mampu menanamkan bibit padi dengan jumlah, kedalaman, jarak, dan kondisi yang sama. 

  • Mesin Penanam Bibit Lainnya

Tak hanya mesin penanaman padi atau mesin penanam jagung saja, belakangan ini sudah banyak jenis mesin penanam bibit lainnya yang tentunya akan semakin memudahkan Sobat Honda. Beberapa mesin yang umum digunakan dalam sistem pertanian modern antara lain mesin penanam kentang, jagung, dan masih banyak lagi. 

3. Alat Pemupukan dan Pengendali Hama

Memastikan bahwa tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, Sobat Honda harus memastikan pula bahwa pemberian pupuk pada setiap tanaman dalam jumlah yang sama. Tak ketinggalan, pengendalian hama yang mana merupakan musuh terbesar tanaman juga perlu dipikirkan. 

Sebab itu, Sobat Honda membutuhkan alat canggih untuk pemupukan dan pengendali hama berupa mesin penebar pupuk, alat semprot dan penyiraman, serta plastic mulch layer. 

4. Irigasi atau Pengairan 

Air menjadi komponen yang tak kalah penting dalam sistem pertanian. Sobat Honda membutuhkannya untuk mengairi sawah agar tanaman dapat tetap hidup dan tumbuh. Kurangnya pasokan air pada tanaman akan mengakibatkan terjadinya gagal panen karena produksi tidak berjalan maksimal. 


Dalam memastikan sawah menerima irigasi yang baik, alat yang dibutuhkan adalah sprinkler, irigasi tetes, dan pompa air irigasi yang berkualitas dari Honda Power

5. Mesin Panen dan Pasca panen

Sampailah pada tahap terakhir proses bertani yaitu panen dan kegiatan pascapanen. Adanya kemajuan teknologi saat ini membolehkan hadirnya berbagai produk yang memudahkan serta mempercepat pekerjaan panen para petani. Beberapa alat yang tersedia antara lain:

  • Mesin pemanen wortel
  • Mesin pengupas kopi
  • Mesin pemanen tebu
  • Mesin pemanen kentang
  • Mesin pemanen padi
  • dan lain sebagainya. 

Keuntungan Menggunakan Alat Pertanian Modern dari Honda

Untuk mendapatkan kualitas panen yang baik, Anda tentu juga membutuhkan alat pertanian modern yang dibuat dari bahan berkualitas pula. Berarti langkah yang paling tepat untuk memastikan kualitas hasil panen tersebut adalah dengan menggunakan produk dari Honda Power. 

Terdapat beberapa keuntungan yang bisa Sobat Honda dapatkan bila memilih alat pertanian modern dari Honda Power. Pertama, Anda dapat meningkatkan kapasitas kerja sehingga intensitas tanam dan luas sawah dapat menjadi lebih besar. Kedua, kualitas pertanian meningkat sebab terjaminnya ketepatan dan proses serta mutu produk pertanian. 

Ketiga, Sobat Honda akan menjadi lebih produktif sebab pekerjaan bertani dilakukan dengan cepat, aman, dan nyaman. Terakhir, berpartisipasi dalam pemanfaatan alat pertanian modern berarti Sobat Honda turut berperan dalam pertumbuhan sektor pertanian dari sisi industri dan teknologinya. 

Melengkapi sistem pertanian Sobat Honda dengan produk-produk canggih tersebut dapat menjadi salah satu investasi yang menguntungkan bagi Anda. Oleh sebab itu, tak ada salahnya untuk mulai mengenal alat pertanian modern dan fungsinya terlebih dahulu. Bila belum mencoba, belum terlambat untuk segera memanfaatkan berbagai alat pertanian modern di atas. 

Jangan lupa untuk selalu memilih produk yang terjamin kualitas dan dibuat dengan susunan komponen berkualitas seperti Honda Power. Tak hanya pompa air dan Cultivator, Honda Power juga menyediakan mesin pemotong rumput berkualitas yang bisa Sobat Honda andalkan dalam menghilangkan rumput liar atau sekadar merapikan rumput. 



PERTANIAN MODERN DENGAN SMART FARMING

Smart agriculture merupakan teknologi di era Industri 4.0 untuk pengembangan pertanian modern, yang merupakan evolusi dari precision farming.  Smart farming merupakan konsep manajemen pertanian yang menggunakan teknologi modern untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian, berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas  melalui teknologi pemindaian tanah, manajemen data, akses GPS, serta teknologi Internet of Things. Aplikasi smart agriculture mencakup monitoring hasil pertanian, pemetaan lahan pertanian, manajemen irigasi, penyimpanan produk pertanian, delivery produk pertanian ke konsumen, dan lainnya.  Hal ini dilakukan agar produksi terus meningkat dengan kualitas yang tinggi  disertai optimalisasi peggunaan tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan  pendapatan petani.

Smart farming perlu dikembangkan di Indonesia untuk meningatkan effisiensi sumberdaya alam, air dan kelestaran lingkungan, meningkatkan effisiensi suberdaya manusia dengan memanfaatkan mesin pertanian dan teknologi serta untuk menarik minat generasi muda terjun d bidang pertanian. kemajuan pertanian perlu didukung generasi milenial karena memiliki semangat berinovasi yang tinggi untuk melakukan cara-cara yang baru terhadap penanganan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Terbukti, petani milenial  rata-rata memiliki penghasilan puluhan juta, bahkan ratusan juta hanya dengan  pemasaran hasil pertanian secara  digital

Kunci utama smart farming adaah data yang terukur berdasarkan sensor yang ada di lahan dan yang mengcover lahan pertanian meliputi identifikasi lahan, cuaca/iklim, identifikasi tanaman di setiap lokasi, kondisi tanah, pupuk, benih, pestisida, panen, kerusakan hasil panen, jumlah produksi dan pemasaran.

Sensor yang ada diharapkan dapat memberikan informasi terkait kondisi lahan dan tanaman secara real time, sehingga dapat dapat memberikan rekomendasi pemupukan, irigasi, insektisida atau jadwal panen.

Dalam pelaksanaannya, smart farming melibatkan 6 teknologi yaitu:

  1. Teknologi penginderaan, teknologi sensor cerdas digunakan untuk mengetahui kandungan tanah yang sesungguhnya mulai dari kelembaban, kandungan air dan manajemen suhu.  Semua terintegrasi dengan teknologi internet of thing (IoT) yang memungkinkan petani dapat memantau kondisi lahan tanpa harus pergi langsung ke lahan.
  2. Sifware application, aplikasi ini dapat mempermudah mengelola, mengolah data dan informasi yang dihasilkan dari alat sensor cerdas.  Fungsinya sebagai antarmuka bagi petani supaya data tersebut lebih mudah dibaca dan dipahami.
  3. Teknologi komunikasi, perangkat telekomunikasi seluler dapat digunakan untuk mengirimkan informasi terkait kondisi lahan pertanian dan sebagai pengingat aktivitas pertanian.
  4. Teknologi GPS, perangkat GPS dapat digunakan untuk pemetaan lahan.  GPS menerima sinyal satelit yang mengorbit ke bumi kemudian digunakan sebagai navigasi alat-alat pertanian.  Mulai dari mengetahui lokasi lahan yang sudah atau belum dipupuk hingga mengetahui produktivitas suatu lahan.
  5. Hardware, perangkat keras membantu pekerjaan secara otomatis dan terukur, seperti robot atau drone.  Hal ini dilakukan unuk meningkatkan effisiensi dan effektivitas sarana produksi.
  6. Data analysis, semua data on farm akan dianalisa secara menyeluruh oleh system aplikasi dan digunakan sebagai acuan untuk pengambilan keputusan dan prediksi pertanian kedepan.  Hasil Analisa juga dapat digunakan oleh petani untuk mendapatkan solusi dengan budidaya pertanian.

Smart farming merupakan platform/ perangkat keras maupun lunak elektronik yang di rakit dan dikonektivitaskan dengan perangkat teknologi seperti handphone, tablet dan sebagainya untuk pengumpulan informasi seperti status hara tanah, kelembaban udara, kondisi cuaca dan sebagainya. Perangkat teknologi informasi tersebut ditanamkan atau dipasang di permukaan lahan pertanian, sehingga secara otomatis diperoleh informasi dari lapangan.

Pengelolaan agribisnis  smart farming dapat dilakukan untuk bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan dengan pengelolaan secara otomatis pada  beberapa kegiatan usahatani yaitu : penyiraman, pemupukan, mengukur kelembaban tanah, kelembaban   udara/ cuaca, PH tanah, sensor hama penyakit, menyimpan data tanaman/ ternak, konsisi kesehatan ternak, masa bunting, birahi dan lain-lain.

Berdasarkan informasi dari beberapa pelaku usaha agribisnis, smart farming dengan mengunakan digital Iot,  terbukti mampu mendongkrak produktivitas, meningkatkan kualitas produk pertanian, meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga kerja, bahkan dapat menekan ongkos produksi dalam agribisnis pertanian ( hemat air, dan menekan penggunaan pupuk kimia

0 Komentar